Misteri Sejuta Umat: Bisakah Mata Minus Sembuh?

Misteri Sejuta Umat: Bisakah Mata Minus Sembuh?

Salah satu pertanyaan yang masih jadi misteri adalah bisakah mata minus sembuh?

Mata minus, atau yang dikenal dengan istilah medisnya miopi, banyak ditemukan pada anak-anak umur sekolah di Asia Tenggara, terhitung Indonesia. Minus yang tinggi pada anak meningkatkan risiko degenerasi makula, glaukoma, dan bahkan bisa berujung pada kebutaan. Lantas, apakah mata minus pada anak bisa disembuhkan? Begini Cara Efektif Anak Bebas Mata Minus Tanpa Operasi

Banyak mitos menyebar di kalangan orang tua bahwa sebagian formalitas layaknya minum jus wortel dan rajin memakai kacamata bisa membuat sembuh mata minus pada anak secara total. Faktanya, ini seluruh sebatas mitos.

Dokter spesialis mata Zoraya A. Feranthy menegaskan, apa pun metode terapi yang dijalankan pada mata tidak bisa membuat mata minus pulih pada anak.

"Definisi pulih itu mata minusnya stabil, bukan hilang. Apapun metodenya tidak bisa menghilangkan mata minus, jika dengan tindakan pembedahan nanti pada saat umur anak sudah dewasa," ucap Zoraya pada acara konferensi pers di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, Rabu (23/11).

Pilihan Redaksi Cara Memelihara Kesehatan Mata dari Miopia

9 Makanan yang Mengandung Lemak Sehat, Ikan sampai Alpukat

7 Penyebab Sakit Tenggorokan, Hati-hati Bisa Jadi Tumor

9 kegunaan Terong Belanda bagi Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes

Perhatikan Baik-baik, Ini 5 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

"Jadi, yang sering didengar adalah lasik dan sejenisnya. Itu bisa dijalankan setelah anak mencapai umur kematangan, stabil minus matanya dan tidak makin tambah lagi, sesudah itu dijalankan suatu tindakan pembedahan, baru barangkali bisa sembuh Pusat Terapi Mata ."

Zoraya menjelaskan bahwa pada umur anak-anak, terapi yang paling disarankan untuk memperlambat laju berkembangnya mata minus adalah dengan penggunaan kacamata.

"Pada umur anak-anak, disarankan untuk memakai kacamata gara-gara dialess invasive, tidak menyentuh mata, tidak membuat suatu risiko dan komplikasi apapun. Tentu kita bisa memberikan lensa yang bisa mempertahankan miopi kontrol," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa segala intervensi bisa dikatakan sukses jika anak patuh pada terapi tersebut.

"Miopi pemeriksaan itu amat terpengaruh olehcomplianceatau kepatuhan pada terapi tersebut. Sering kita temukan ketidakkonsistenan mempertahankan terapi di rumah layaknya jarang memakai kacamata," kata Zoraya terapi ortho k .

Dokter mata yang berpraktik di SILC Lasik Center berikut pun menjelaskan segala terapi mata bisa disesuaikan dengan keadaan anak memandang dari aspek umur dan terhitung keadaan matanya.

"Kalau dia sudah terbentuk panjang bola matanya, sebenarnya dia condong akan makin tambah minusnya daripada berkurang. Memang tersedia penelitian yang menjelaskan tersedia pengurangan, namun hasilnya tidak signifikan," jelasnya.

"Apakah jika dipakaikan kacamata mata minusnya bisa hilang? Itu cuma bisa berlangsung banyak kasusnya pada mata plus atau rabun dekat. Sementara untuk mata minus, tumbuh bola mata condong memanjang bukan memendek yang membuat minusnya bertambah, bukan berkurang."

Tentu, terkandung sebagian terapi yang ditawarkan banyak area bukan untuk membuat mata minus sembuh, melainkan untuk menghindar laju pertambahan minus pada mata. Bukan artinya menghilangkan minusnya secara keseluruhan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Berlibur di Jogja Pribadi dan Bersama Keluarga

Pertumbuhan Islam Dunia